Blogger Widgets Assalamu'alaykum, Willkommen, 안녕하세요, Selamat datang di Blog Desy!

Total Pageviews

Thursday, April 2, 2020

Umroh Murah No Abal-Abal

Siapa yang udah ga sabar nunggu part lanjutan postingan lalu?
Ya ampun, pede amat lu, Des. hahaha :D

Oke, tanpa ba bi bu lagi, aye lanjutin ya cerita tentang Umroh 1,2 juta-nya.

Nah, tiket sudah aman di genggaman nih ya. Lalu, gimana visa dan persyaratan lainnya? Berikut aye jabarin ya.


Dokumen apa yang diperlukan untuk Umroh?

  1.  Paspor yang masih berlaku minimal 6 bulan sebelum tanggal keberangkatan. Misal, paspor aye berlaku sampai dengan  tanggal 30 Desember 2020. Jika aye mau umroh tanggal 30 Juli 2020, maka aye tidak diperbolehkan untuk mengikuti umroh dengan paspor dengan tanggal expired tersebut. Kenapa? karena masa waktunya sudah terhitung 6 bulan sebelum tanggal expired. Maka harus perpanjang paspor dulu sebelumnya, so, pastikan masa berlaku paspor teman-teman belum expired. Kudu inget ya tanggal expired paspornya.
  2. Nama yang tertera di paspor minimal tiga suku kata. Contoh : Syarif Hidayatullah Samsul. Waktu itu aye dan Ratih namanya cuma dua suku kata. Jadi ngurus dulu ke kantor imigrasi (kantor imigrasinya harus yang sama saat buat pengajuan paspor dulunya ya, guys). Terus kalau namanya cuma dua suku kata, suku kata ketiga pakai nama siapa dong? Pakai nama Hyun Bin, hahaha 😂 pakai nama bapak kita masing-masing guys, jangan bapak orang lain ya.
  3. Yang pasti tiket pesawat dong, nah ini aye n Ratih udah ada guys, jadi pas cari agen travel umroh harus yang bisa menerima hanya untuk LA (Land Arrangement) saja.
  4. Foto berwarna 80% tampak kepala, 3x4 = 4 lembar, 4x6 = 4 lembar. Maksudnya 80% tampak kepala itu gimana? Jadi itu foto kita nantinya sangat amat jelas zoom in muka kita semua (ya masa muka mas tukang fotonya ya? wkwkwkwk)
  5. Akta nikah asli sebagai suami istri
  6. Akta lahir bagi anak usia dibawah umur atau bagi yang belum memiliki KTP
  7. Menyerahkan bukti vaksin meningitis, KK asli, KTP asli (optional sih kalau KK ya, tergantung agen travel umrohnya). Kalau vaksin meningitis ini harus suntik guys, caranya gimana? bentar sabar yak, nanti dijelasin di bawah.
  8. Bagi yang belum memiliki suami, wajib buat surat mahram. Nah, sebenarnya ini tidak untuk ditiru, memang wanita seharusnya pergi bersama mahramnya ya. ✌
    Tapi karena darurat, aye dan Ratih plus jamaah wanita lain yang masih single dan yang sudah bersuami tapi suami atau mahramnya berhalangan ikut umroh, maka mau tidak mau menggunakan surat mahram ini. Surat mahram ini beli guys, di agen travel umroh masing-masing, biayanya juga berbeda-beda.Waktu itu aye n Ratih bayar Rp 350.000,- per orang. 

bukti tranfer biaya mahram

Sunday, March 29, 2020

Umroh cuma 1,2 juta?

Gimana? gimana? Judulnya itu bener apa salah baca sih?
atau cuma halu?
Nggak salah kok guys, perlu buktinya?

Oke, aye ceritain ya.

Tebak, ini di mana hayooo? 💖

Begini ceritanya,

Kejadian ini udah sekitar 2,5 tahun yang lalu. Tapi ini pengalaman yang nggak bakal aye lupain seumur hidup, friends. Kenapa? Karena belum tentu aye dapat rejeki and undangan dari Allah lagi untuk ke sana dengan biaya yang amat murah, bahkan harga nyungsep.
Sekitar bulan Agustus 2016 lalu, lagi buka-buka Facebook (saat itu Facebook aye belum dihack, for your information, facebook aye dihack ya, jadi kalau ada yang mengatasnamakan Desy Alfiana di Facebook itu pasti bukan aye, nanti aye bahas deh soal Facebook yang dihack)

Ok lanjut lagi, pas buka Facebook, ada satu postingan di grup jalan-jalan gitu, ada yang dapat tiket murah ke Jeddah. MasyaAllah pas baca merinding, itu harga nggak main-main, murah banget pikir aye waktu itu.

Terus banyak yang komen, ada yang beruntung dapat juga, dan itu jumlahnya banyak loh yang dapat. MasyaaAllah ini Malaysia Airlines baiknya kebangetan yak, tiket ke Jeddah lebih murah daripada ke Raja Ampat. Suer deh!✌


Saturday, March 28, 2020

Finally!



WELCOME BACK TO MY BLOG!!!!

waktu danau makam pahlawan membeku, 😆✌

Rasanya mau jejingkrakan karena bisa nulis blog lagi. Yap, setelah hampir 4 tahun tidak menjamah blog hause tuh, gimana ya 😐

4 tahun bukan waktu yang sebentar. Banyak kejadian yang dialami juga pastinya. Sebelum cerita-cerita banyak (ada beberapa ide tulisan yang harus segera di up nih ke publik, ceileee 😃)

Pokoknya terima kasih banyak yang sudah mampir di blog ini. Duh, udah lama ga ketak ketik blog atau tulisan gitu berasa kaku nih jari jemari (wadidaw). Nah, pas buka blog awal bulan ini, ternyata banyak banget yang sudah komen di postingan tentang Aupair kebanyakan. Dan baru dibaca, duh maafkan ya! Betapa lalainya blog ini tak dihiraukan, loh. Jadi maaf yang baru sempat dibalas ya pertanyaannya seputar aupair.

Semoga dengan diposting-nya sepatah kalimat permulaan menuju tulisan-tulisan di tahun 2020, penulis semangat ramein blog ini lagi, yey!

Izin mengutip sebuah Quotes
My father used to say that is never too late to do anything you wanted to do. You never know what you can accomplish until you try. -- Michael Jordan

Bismillah,

Jakarta, 28 Maret 2020

Sunday, December 11, 2016

Gmunden, Kota Keramik yang Mempesona



Tahun 2014 lalu setelah setahun tinggal di Jerman, saya memutuskan hijrah ke negara tetangga Bapak Hitler. Awalnya saya mau balik ke Jakarta, tapi apalah daya, benua biru sungguh mempesona. Dia menghipnotis agar saya tetap tinggal lebih lama lagi untuk menjelajah beberapa negara yang belum sempat saya kunjungi. Berbekal keluguan hati dan niat ikhlas (sok dramatisir) saya buat semacam lamaran di akun aupair world yang sangat meng-aupair itu. Ya, saya putuskan untuk menjadi au pair kembali di jagat Eropa, tepatnya di negara Austria. 

Selang beberapa hari setelah posting lamaran au pair di akun tersebut, ada notifikasi positive. Artinya ada Gastfamilie yang tertarik dengan profil saya. Singkatnya saya pun dengan Gastfamilie sudah cocok satu sama lain. Tepat 27 Maret 2014 saya pun pindah dari kota Albstadt, Jerman menuju sebuah kota kecil nun indah di Austria bagian atas (utara). Perjalanan kereta dengan jarak tempuh kurang lebih 6 jam itu dengan transit di beberapa kota besar di Jerman dan Austria. 

Gmunden, kota di negara bagian Oberösterreich yang beribu kota Linz, ternyata bukan kota biasa. Berbeda dengan Albstadt, Albstadt menurut saya benar-benar desa yang ada kotanya. Ke Stuttgart pun lumayan, memakan waktu 2 jam. Namun jika dibandingkan dengan Gmunden, kota yang memiliki desa cantik. Pemandangan alamnya luar biasa, bisa membuat saya tiap weekend untuk menikmati indahnya.

Gmunden memiliki 15.075 penduduk (sumber: wikipedia) dan saya pernah setahun jadi penduduknya, hehehe. Gmunden dikelilingi sebuah danau luas bernama Traunsee. Yang ditengahnya terdapat kastil terkenal bernama Schloss Ort. Coba bayangin dulu aja, gimana nggak kayak di fairy tale itu? Apalagi pas musim salju, beuhhhh cantiknyaaaaa.....
Schloss Ort di tengah danau Traunsee yang berlapis salju





Tak hanya itu, Gmunden ternyata sebagai kota pengrajin keramik yang terkenal di Austria. Keramik tersebut semacam barang pecah belah yang beraneka ragam. Seperti, cangkir, piring, mangkok, teko keramik, pajangan rumah tangga, dan sebagainya. Karena sangat terkenal, tagline kota Gmunden yaitu Gmunden, Keramik Stadt, yang artinya Gmunden, Kota Keramik. Jika kita berjalan menuju Traunsee, sekitar danau tersebut di trotoar pejalan kaki terdapat keramik yang dipajang di rumput beralaskan kaca. Hmmm, kalau di Jakarta, sudah habis tuh keramik, kacanya dipecah, keramiknya diambil, hehehe



Yang unik lagi, transportasi kereta atau tram, di sini disebut strasenbahn. Strasenbahn di Gmunden unik, kenapa? Strasenbahn yang sudah berumur tua, tapi masih beroperasi dengan lancar. Strasenbahn menghubungkan penumpang dari stasiun kereta Gmunden menuju pusat kota Gmunden atau untuk melihat Traunsee. Saat saya kembali ke Indonesia, sedang dibangun jalur terbaru yang menghubungkan dari pusat kota Gmunden menuju bagian terpencil. Serunya naik Strasenbahn, saya selalu dikira anak pulang sekolah dibawah 17 tahun sama bapak masinisnya. Saat naik dan mau bayar ongkos pasti langsung dikasih tiket Kinder (anak-anak), hahaha.


Hmmm, nggak hanya keramik, Gmunden juga memproduksi susu, keju, yogurt dan margarin lho. Susunya cukup terkenal, dan saya selama di sana setiap hari mengkonsumsi susu murni asli Gmunden ini. Gmundner Dairy (http://www.gmundner-milch.at), nama perusahaan untuk produksi susu, keju terkenal ini. Gmundner Dairy ini merupakan perusahaan susu ketiga terbesar di Austria yang produknya tersebar di 15 negara Eropa. Wow, lumayan pernah ngerasain minum susu fresh ini. Karena susunya memang benar-benar enak. Saya jadi suka susu putih karena berawal dari mengkonsumsi susu ini. Duh, jadi kepengen kan.
www.gmundner-milch.at

Gmunden, kota kecil nun cantik di tengah Linz dan Salzburg ini harus kamu kunjungi. Masyarakatnya ramah, baik, karena saya sudah merasakannya. Waktu setahun saya pikir lama, tetapi itu berlalu sangat cepat. Sekarang saya merindukan kota indah yang pernah menjadi bagian hidup saya. Saya memiliki keluarga baru, teman baru, sekolah baru, hingga kota baru. Di sana saya memiliki kakak, adik-adik lucu, om, tante, oma, opa, tetangga yang semuanya menambah rindu untuk kembali mengunjungi Gmunden. Traunsee dan Schloss Ort juga bikin kangen. Apalagi pas musim salju, walaupun dingin-dingin beku tapi keliling di saat turun salju itu yang malah keren pisan. Bahkan apfel strudel buatan Oma aja bikin kangen, muffin choco lava dan semua masakan yang dimasak Gastvater juga ngangenin banget.

Gmunden di musim semi

Dari pada banyak kangennya, nanti saya posting kelanjutannya deh, ya. Jadi bikin baper sendiri baca tulisan saya, karena jadi benar-benar rindu sama Gmunden
Maaf beberapa bulan off menulis, banyak job (gaya banget!). Padahal sok sibuk buat trip sana sini, hahaha. Banyak banget yang mau diposting, hutang cerita ke Thailand sama Belitong. Next time ya, semoga sebelum tahun baru sudah ditulis.

Yang mau ke Gmunden kasih tahu saya ya, nanti saya kasih itenarynya gratis. Jangan tanya cowok di sana ganteng apa nggak, sama "Emang lu nggak dapat jodoh pas tinggal di sana?" hahaha kali ada yang nanya begono. Ok, selamat buat list traveling ke Eropa ya. Mampir-mampir ke Gmunden.

Salam traveler, happy traveling!


Desy Alfiana

Twitter : @desyoochun
Instagram : desynstagram
Facebook : Desy Alfiana